Senin, 20 Februari 2017

Tokoh Matematika

Diposting oleh Kelompok 8 di Februari 20, 2017

1. Pythagoras (582 - 496 SM) 

           Pythagoras lahir di pulau Samos, di daerah Ionia, Yunani Selatan. Salah satu peninggalan Pythagoras yang paling terkenal hingga saat ini adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat dari dua sisi-sisinya yang lain. Yang unik, ternyata rumus ini 1.000 tahun sebelum masa Pythagoras, orang-orang Yunani sudah mengenal perhitungan "Ajaib" ini. Walaupun fakta di dalam teorem ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dianggap sebagai temuan Pythagoras, karena ia yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis. Pythagoras menggunakan metode aljabar untuk menyatakan teorema ini.



         Temuan lain yang ditemukan oleh Pythagoras adalah rasio/perbandingan emas (golden ratio). Pada masa lalu, matematika memang tidak hanya berkaitan dengan bilangan. Matematika digunakan untuk menjabarkan filsafat dan memahami keindahan. Termasuk golden ratio ini. Berdasarkan penemuan Pythagoras, ternyata banyak hal di alam semesta ini mengarah pada golden ratio. Cangkang siput, galur-galur pada nanas, dan ukuran tubuh pada bagian atas manusia dibandingkan bagian bawahnya hampir pasti mendekati golden ratio 1 : 1,618. Pythagoras juga membuktikan, semua benda yang memenuhi golden ratio senantiasa memiliki tingkat estetika yang sangat tinggi. Kalau alam semesta berlimpah dengan benda-benda dengan "ukuran golden ratio", maka manusia mesti membuat yang serupa demi menjaga keindahan tersebut. Bahkan, Pythagoras berprinsip bahwa "Segala sesuatu adalah angka; dan perbandingan emas adalah raja semua angka". Kembali ke daftar Tokoh 





2. Karl Pearson (1857 - 1936) 

         Karl Pearson adalah kontributor utama perkembangan awal statistika hingga sebagai disiplin ilmu tersendiri. Karl Pearson mendirikan jurusan Statistika Terapan di University College London pada tahun 1911, yang merupakan jurusan statistika pertama kali untuk tingkat universitas di dunia. Semenjak kecil, ayahnya mempengaruhinya supaya ia menyelesaikan pendidikan di bidang undang-undang, yang akhir mendorongnya untuk menekuni bidang undang-undang di University College School, London.
         Setelah menamatkan pendidikan bidang undang-undang ini, barulah Pearson belajar disiplin matematika di King's College, cambridge. Ketekunannya dalam mempelajari matematika, dibuktikan dengan banyak sekali karangan buku-buku statistika yang memberikan kontribusi sangat besar terhadap perkembangan matematika khususnya statistika. Karl Pearson mungkinlah bukan ilmuwan yang paling pintar pada zamannya, mungkin juga bukan ilmuwan yang paling populer, tapi yang nyata sekali, beliau sudah berhasil menjadikan matematika dan statistik menjadi ilmu yang sangat menarik. Cara beliau memecahkan masalah, hati-hati dalam menjelaskan, dan karya bukunya telah meransang inspirasi kepada ilmuwan setelahnya.





3. Rene Descartes (1596 - 1650) 

           Rene Descartes dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin, merupakan seorang filsuf dan Matematikawan Perancis. Beliau mempersembahkan sumbangan yang penting yaitu penemuannya tentang geometri analitis, yang akhirnya dikenal sebagai pencipta "Sistem Koordinat Cartesius", yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern dan menyediakan jalan buat Newton menemukan kalkulus. Beliau memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan di bidang matematika, sehingga dipanggil sebagai "Bapak Matematika Modern".
         Descartes adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Metodenya ialah dengan meragukan semua pengetahuan yang ada, yang kemudian mengantarkannya pada kesimpulan bahwa pengetahuan yang ia kategorikan ke dalam tiga bagian dapat diragukan, yaitu pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi dapat diragukan, fakta umum tentang dunia semisal api itu panas dan benda yang berat akan jatuh juga dapat diragukan, dan prinsip-prinsip logika dan matematika juga ia ragukan. Dari keraguan tersebut, Descartes hendak mencari pengetahuan apa yang tidak dapat diragukan yang akhirnya mengantarkan pada premisnya Cogito Ergo Sum yang artinya "aku berpikir maka aku ada".
         Rene Descartes, salah satu penemuannya adalah tentang "kemiringan" pada persamaan garis lurus. Kemiringan menentukan posisi suatu garis terhadap koordinat xx dan koordinat y.y. Banyak ahli matematika mengakui dia sebagai orang yang menemukan rumus kemiringan. Dia dikatakan telah memberikan sebuah metode untuk memecahkan masalah garis dan kemiringan dalam masalah aljabar dan geometri.
         Rumus kemiringan dasar adalah y=mx+by=mx+b , sementara rumus kemiringan adalah m=y2−y1x2−x1.m=y2−y1x2−x1. Descartes adalah orang pertama yang memperkenalkan penyelesaian untuk kemiringan dan persamaan linear.


( materi dikerjakan oleh: Nola Shafa Salsabila )




0 komentar:

Posting Komentar

 

Matematika Cihuy Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review